Dilansir dari AFP, melalui juru bicaranya, May mengecam dan menganggap kicauan Trump yang secara tak langsung mengusir anggota Kongres Partai Demokrat itu "sangat tidak bisa diterima."
Trump dan May memang memiliki hubungan berliku. Relasi keduanya kian buruk setelah kasus memo rahasia Dubes Inggris untuk AS, Kim Darroch, yang mengkritik kepemimpinan Trump. Dalam kasus ini, May membela Darroch.
Sang presiden AS kemudian menyerang balik perdana menteri yang akan segera lengser tersebut dengan mengkritik kebijakannya terkait negosiasi Brexit.
Secara tidak langsung, Trump menyatakan bahwa mereka bukan warga negara asli Amerika Serikat (AS).
Meski tidak menyebut nama secara langsung, Trump mencuit sejumlah anggota kongres perempuan fraksi Demokrat yang dianggap warga keturunan lebih baik angkat kaki ke negara asal mereka.
Hal itu dilakukan setelah Dewan Perwakilan mengkritik kondisi fasilitas umum di perbatasan AS untuk menampung para pendatang gelap yang ditangkap.
Anggota Dewan Perwakilan yang tersinggung atas cuitan Trump adalah Cortez dari New York, llhan Omar dari Minnesota, Ayanna Pressley dari Massachusetts, dan Rashida Tlaib dari Michigan. (ajw/has)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2GaLkdi
via IFTTT
No comments:
Post a Comment