
"Proses perundingan CoC Laut China Selatan antara China-ASEAN baru dua hari lalu selesai, di mana ASEAN dan China sudah selesaikan first reading CoC di Penang, Malaysia, dua hari lalu," kata Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, Jose Antonio Morato Tavares, dalam jumpa pers rutin di kantornya, Jumat (26/7).
Jose menuturkan penyelesaian tahap pertama pembacaan isi CoC ini merupakan kemajuan signifikan terkait penyelesaian kode etik Laut China Selatan yang telah digodok hampir dua dekade lamanya.
Kode etik ini sengaja dibentuk untuk mengatur negara-negara yang berada di sekitar Laut China Selatan, menyusul sengketa antara China dan sejumlah negara ASEAN yang saling mengklaim perairan itu.
Laut China Selatan menjadi perairan rawan konflik setelah China mengklaim hampir 90 persen wilayah yang kaya sumber daya alam itu. Klaim China itu tumpang tindih dengan sejumlah negara seperti Malaysia, Filipina, Vietnam, Brunei, bahkan Taiwan.
Kerangka CoC Laut China Selatan telah disepakati China dan 10 negara ASEAN sekitar Agustus 2017 lalu. Kini, kedua belah pihak tengah melanjutkan perundingan mengenai substansi teknis kode etik tersebut.
Meski begitu, Jose menuturkan masih ada beberapa tahap lagi sebelum CoC ini benar-benar bisa diimplementasikan China dan ASEAN. Selain itu, dia juga memaparkan masih ada sejumlah hal teknis yang perlu dirundingkan kedua belah pihak sebelum benar-benar mengimplementasikan kode etik ini, seperti penentuan luas wilayah yang terdampak CoC dan keputusan apakah aturan ini mengikat hukum atau tidak.
"Ini progres yang bagus untuk ke depannya mudah-mudahan kalau CoC sudah selesai bisa sangat membantu mengatasi situasi tata perilaku di kawasan Laut China Selatan," ujar Jose.
Jose tidak bisa memberi target kapan CoC ini benar-benar selesai dan berjalan. Namun, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pada awal tahun ini menargetkan bahwa CoC Laut China Selatan akan selesai dalam tiga tahun ke depan.
Jose mengatakan perundingan CoC juga mungkin akan dibahas dalam pertemuan menteri luar negeri ASEAN dengan menlu China di Bangkok, Thailand. Pertemuan ASEAN-China itu bagian dari rangkaian ASEAN Ministerial Meeting yang akan berlangsung pada 30 Juli sampai 2 Agustus mendatang.
Selain CoC Laut China Selatan, Jose menuturkan Indonesia juga akan mempromosikan konsep ASEAN terkait rencana pembentukan arsitektur regional Indo-Pasifik kepada negara-negara mitra yang hadir seperti Amerika Serikat, Rusia, China, Korea Selatan, Jepang, Australia, India, Selandia Baru, Kanada, hingga Uni Eropa.
"Terlepas dari dua isu itu, pertemuan AMM juga akan membahas isu regional dan global yang aktual dan menjadi perhatian negara peserta seperti krisis kemanusiaan di Rakhine, Myanmar, Semenanjung Korea, Laut China Selatan, dan lain-lain," kata Jose. (rds/dea)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2OhsCHt
via IFTTT
No comments:
Post a Comment