"Saya tidak berniat untuk masuk ke dalam kabinet," kata Anwar, seperti dilansir Channel NewsAsia, Selasa (26/11).
Dalam pidato di hadapan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Port Dickson, Anwar meminta seluruh petinggi PKR untuk berhenti mempermasalahkan soal pengalihan kekuasaan jabatan perdana menteri. Mahathir berjanji tidak akan menjabat sampai akhir dan akan menyerahkan kedudukannya kepada Anwar.
"Beri ruang bagi Mahathir supaya dia memproses penyerahan kekuasaan secara baik. Jika situasi tenang dan damai, maka dia akan lebih mudah melakukannya. Saya tidak kecewa atau khawatir meski ada sebagian yang masih meremehkannya," kata Anwar.
Menurut Anwar, hanya Dewan Kepresidenan Koalisi Pakatan Harapan yang berhak menentukan siapa yang akan ditunjuk untuk menjadi perdana menteri selanjutnya, termasuk tanggal penyerahan kekuasaan.
Mahathi menyatakan belum terpikir mengundurkan diri dari jabatannya saat ini sampai bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi negaranya.
"Kapan waktu saya lengser tergantung dari masalah yang kami hadapi. Saya punya pengalaman menyelesaikan masalah keuangan, jadi mereka berharap saya menyelesaikan problem itu sebelum mengundurkan diri," kata Mahathir awal November lalu.
"Saya sudah mengatakan sejak mereka meminta saya menjadi perdana menteri bahwa saya tidak akan permanen. Artinya saya tidak akan menyelesaikan masa jabatan," lanjut Mahathir.
Persoalan yang tengah dihadapi Malaysia saat ini adalah memburu dan mengambil kembali uang dari 1 Malaysia Development Berhad (1MDB) yang digelapkan oleh sejumlah orang, termasuk pakar keuangan sekaligus buronan Low Taek Jho alias Jho Low.
Mahathir juga menyatakan praktik korupsi dalam sektor layanan publik di Malaysia masih marak.
Mahathir menyatakan akan tetap menunaikan janjinya untuk mengalihkan kekuasaan kepada Anwar Ibrahim, yang dahulu menjadi seteru politik. Namun, dia menyatakan harus berhati-hati memilih penerus karena belajar dari pengalaman sebelumnya. (ayp/ayp)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2XVqlmA
via IFTTT
No comments:
Post a Comment