Tak hanya tentara, seorang warga sipil juga ditemukan tewas di pos terdepan yang berlokasi di Indelimane, wilayah Menaka, dekat perbatasan dengan Niger, tulis menteri komunikasi negara itu Yaya Sangare di Twitter.
Di pos yang mengalami kerusakan paling parah itu, juga ditemukan 10 korban selamat dan telah dievakuasi.
"Situasinya terkendali. Pencarian dan proses identifikasi mayat terus berlanjut," tambahnya usai memberikan informasi terbaru tentang jumlah korban tewas seperti dilansir AFP.Pemerintah setempat juga telah mengerahkan bala bantuan untuk melacak para penyerang. Mereka juga meningkatkan jumlah tentara di kawasan tersebut agar penyerangan tidak terjadi lagi.
Hingga kini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Pemerintah Mali mengutuk serangan tersebut sebagai aksi teroris yang paling buruk terhadap militer Mali.
Namun, serangan ini bukanlah yang pertama kali. Sebulan sebelumnya, dua serangan jihadis juga menewaskan 40 tentara di dekat perbatasan dengan Burkina Faso.
Serangan baru-baru ini dianggap sebagai misi penghinaan terhadap pasukan antijihad G5 Sahel, yang disebut-sebut diprakarsai oleh 5 negara untuk menciptakan 5.000 orang pasukan antiteror bersama.
Selama ini, tentara Mali memang tengah berjuang menghadapi pemberontakan jihadis yang telah menyebar dari kawasan utara menuju kawasan lain di negara tersebut, kawasan yang secara etnis cukup beragam dan sering bergejolak.
Kegagalan tentara Mali pada 2012 untuk menumpas pemberontakan membuat Mali Utara kini berada di bawah kendali jihadis terkait Al-Qaeda. Kampanye Militer yang dipimpin Perancis pun diluncurkan untuk melawan jihadis.
Tetapi, jihadis telah menyusun rencana yang tak terduga dan melebarkan serangan ke Mali bagian tengah serta selatan. Serangan juga meluas ke Burkina Faso dan Niger. (ayk/ayk)
from CNN Indonesia https://ift.tt/34fHHfQ
via IFTTT
No comments:
Post a Comment