Menteri Dalam Negeri Abdolreza Rahmai Fazli mengatakan aksi massa kali ini merupakan kelanjutan protes kenaikan harga BBM. Lebih dari 50 bangunan milik aparat keamanan tak luput jadi sasaran amuk massa.
Dalam keterangan resmi yang dirilis kantor berita IRNA, Rahmani mengatakan sekitar 200 ribu orang terlibat dalam kerusuhan yang pecah sejak 15 November lalu.
Sebelumnya Amnesti Internasional yang bermarkas di London pada Senin (25/11) mengungkap telah mencatat 143 pengunjuk rasa tewas dalam aksi protes.Selain itu, ribuan orang juga telah diamankan aparat dan kini hingga kini nasibnya tidak jelas.
Center of Human Right Iran, kelompok advokasi yang berbasis di New York melaporkan demonstran yang diamankan kepolisian kemungkinan mencapai 4.000.
Akan tetapi, Iran mengklaim jumlah korban tewas hanya segelintir, termasuk dari aparat keamanan dan lebih dari seriu orang telah ditangkap.Aksi protes massa muncul saat sanksi AS mulai diberlakukan tahun ini. Akibatnya Iran terpaksa memangkas hampir seluruh ekspor minyak hingga memicu protes terhadap pemerintah. (evn)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2siaKS5
via IFTTT
No comments:
Post a Comment