Dikutip AFP, Rabu (28/11), pekerja media konservatif Bill O'Reilly, menanyakan Trump apakah ia akan menyebut kartel asal Meksiko itu sebagai kelompok teror.
"Apakah Anda akan menyebut kartel-kartel di Meksiko itu sebagai kelompok teror dan mulai menembaknya dengan pesawat nirawak?" tanyanya dalam sebuah cuplikan wawancara yang diunggah dalam situs web pribadinya.
"Saya tidak ingin mengatakan bahwa saya akan melakukannya, tetapi mereka akan disebut [sebagai kelompok teror]. Saya pasti akan menyebut mereka. Saya telah mengerjakan hal itu selama 90 hari terakhir. Pemberian sebutan bukanlah hal yang mudah, Anda harus melalui sebuah proses dan kita berada dalam proses itu," kata Trump.
Pernyataannya disampaikan setelah ia menyerukan 'perang' dengan beberapa kartel setelah kasus penembakan terhadap di utara Meksiko yang menewaskan sembilan wanita dan anak-anak dari komunitas Mormon pada awal November lalu.Rencana pemberian label itu kemudian ditanggapi oleh Kementerian Luar Negeri Meksiko dengan menghubungi pejabat AS agar dapat memahami makna dan cakupan dari pernyataan Trump.
Otoritas Meksiko menambahkan dalam pernyataan resmi bahwa pihaknya akan melakukan beberapa hal, di antaranya akan "mengadakan pertemuan tingkat tinggi secepat mungkin untuk menyatakan posisi Meksiko dan mendengarkan pernyataan dari sudut pandang AS".
[Gambas:Video CNN]
Tidak hanya itu, pihak Meksiko juga ingin membuat kemajuan dengan mengurangi aliran senjata api dan dana dari AS terhadap kejahatan terorganisir di Meksiko selain adanya bahan kimia dan obat untuk pembuatan narkotika yang melintasi teritori Meksiko dalam perjalanan ke AS.
Menteri Luar Negeri, Marcelo Ebrard, lalu menegaskan Meksiko tidak akan mengizinkan adanya tindakan yang mengganggu kedaulatan nasional.
"Meksiko tidak akan pernah mengizinkan tindakan apa pun yang mengganggu kedaulatan nasionalnya," ujarnya dalam sebuah unggahan dalam akun Twitter miliknya.
Ia juga menuturkan para pejabat Meksiko telah membuat pandangannya serta resolusi mengenai penanganan kejahatan terorganisir transnasional kepada AS.
Kasus penembakan yang menewaskan beberapa warga komunitas Mormon mencuat akibat kekerasan yang dipicu oleh kartel di Meksiko ditambah dengan upaya Presiden Andres Manuel Lopez Obrador dalam mengendalikannya.Beberapa korban, termasuk sepasang bayi kembar berusia delapan bulan, tewas saat berkendara di sebuah jalan terpencil di antara wilayah Sonora dan Chihuahua di bagian utara Meksiko.
Otoritas Meksiko mengungkapkan sebuah kartel narkoba bernama La Linea mungkin salah dalam mengenali para korban sebagai anggota dari geng rival. Sedangkan pihak keluarga percaya mereka sengaja ditargetkan.
Komunitas Mormon asal AS telah berpindah ke Meksiko pada akhir abad ke-19 setelah kabur karena menghindari persekusi terkait tradisi mereka, salah satunya adalah poligami. Kini para pelarian dari Gereja resmi Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir telah hidup di Meksiko selama beberapa generasi. (lfs/evn)
from CNN Indonesia https://ift.tt/37PoHrh
via IFTTT
No comments:
Post a Comment