Keputusan ini diambil setelah Qantas menjadi maskapai yang melaporkan adanya masalah ketika tengah mengudara. Maskapai asal Australia itu bahkan sempat melakukan inspeksi darurat untuk 32 unit pesawat 737 miliknya untuk memastikan keamanan penumpang.
Selain Qantas, kejadian serupa juga sebelumnya terjadi ketika otoritas penerbangan Korea Selatan menghentikan penerbangan sembilan unit pesawat 737 pada awal Oktober, lima diantaranya dioperasikan oleh Korean Air.
Boeing sebelumnya melaporkan temuan celah pada 'garpu acar', area pesawat yang menempelkan badan pesawat atau tubuh struktur sayap. Temuan tersebut mendorong regulator AS memerintahkan inspeksi langsung untuk mengecek celah kerusakan.Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) awalnya memerintahkan pemeriksaan langsung pesawat Boeing 737NG yang telah terbang lebih dari 30 ribu kali.
Namun Qantas telah menemukan kesalahan pada pesawat dengan bobot lebih ringan yang telah melakoni kurang dari 27 ribu penerbangan dibandingkan yang pesawat yang seharusnya melalui proses pemeriksaan awal.
"Pesawat ini telah dihapus dari layanan untuk perbaikan," kata Qantas dalam sebuah pernyataan.
Pihaknya juga menjanjikan untuk mempercepat pemeriksaan terhadap 32 pesawat 737NG yang rencananya rampung pada Jumat (1/11).Merespons pernyataan yang dikeluarkan Qantas, juru bicara Boeing pada Kamis (31/10) mengatakan ada kurang dari lima persen dari 1.000 pesawat yang terdeteksi mengalami keretakan dan harus diperbaiki. Mengutip AFP, kendati tidak memberikan angka pasti namun lima persen dari 1.000 unit yang dimaksud sama dengan 50 pesawat.
[Gambas:Video CNN]
Selain Qantas, Virgin Airways Australia melaporkan melakukan pengecekan terhadap 17 pesawat Boeing 737 NG dan tidak menemukan masalah.
Pesawat Boeing 737 NF umumnya digunakan oleh sejumlah maskapai untuk melayani rute domestik. Jalur yang ditempuh terutama antara kota-kota besar dengan jarak pendek. (evn)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2PyKTip
via IFTTT
No comments:
Post a Comment