Draf tersebut merupakan salah satu pidato paling penting dalam karier politik Nancy tentang keputusan untuk membuka penyelidikan pemakzulan.
"Dia menulis draf pertama pidato yang akan dia berikan hari Selasa, tapi malah meninggalkannya," kata sumber yang mengetahui kejadian tersebut seperti dikutip dari Reuters, Kamis (26/9).
Meski demikian, tidak semua naskah lenyap begitu saja, sebab sebagian masih tersimpan dalam ingatan Nancy hingga akhirnya berhasil dibacakan pada Selasa kemarin. "Setidaknya dia sudah mengaturnya di kepala," kata sumber tersebut.
Nancy merancang naskah tersebut dalam penerbangan dari New York menuju Washington pada akhir pekan kemarin.
Politisi Partai Demokrat itu berpikir keras untuk merenungkan tuduhan baru terhadap Trump yang berujung pada proses pemakzulan.
Dalam mengumumkan dimulainya penyelidikan pemakzulan, Pelosi membalikkan perlawanan berbulan-bulan terhadap kaum liberal dalam partai karena potensi dampaknya bagi para kandidat Demokrat di pemilu 2020.
Dewan Perwakilan memutuskan untuk memulai proses pemakzulan terhadap Donald Trump.
Rencana ini muncul setelah Trump diduga menyalahgunakan wewenang untuk menghalangi bakal calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden.
Trump disebut meminta Ukraina menyelidiki dugaan korupsi putra Joe Biden , Hunter Biden, yang diduga dibuat-buat.
Usul penyelidikan untuk memakzulkan Trump disetujui Dewan Perwakilan pada Selasa (24/9) kemarin setelah melalui proses pemungutan suara. Sebanyak 170 dari 235 anggota DPR AS mendukung upaya pemakzulan terhadap Trump.
Joe Biden, mantan Wakil Presiden AS itu menjadi salah satu rival utama Trump dalam Pemilu 2020 mendatang.
"Perbuatan yang dilakukan Trump memperlihatkan dia tidak jujur dan mengkhianati sumpah jabatan, keamanan nasional, dan integritas pemilihan umum kita," kata Ketua DPR AS, Nancy dilansir dari AFP. (dea)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2nrTI1L
via IFTTT
No comments:
Post a Comment