Sabahifard menuturkan pesawat nirawak itu didesain, diproduksi, serta diuji oleh sejumlah pakar selama satu tahun.
"Drone ini dapat melakukan misi yang kami percaya senjata ini mampu terbang lebih dari 1.000 kilometer dan menyerang target dengan presisi," katanya seperti dilansir AFP pada Senin (2/9).
Sementara itu, menurut laporan stasiun televisi nasional Iran, drone jenis UAV yang baru diluncurkan ini juga mampu membawa berbagai amunisi berbeda. Pesawat tanpa awak itu pun disebut mampu terbang tinggi hingga 5 kilometer.
Peluncuran drone Kian ini berlangsung ketika ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat terus meningkat, terutama setelah Presiden Donald Trump menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 pada tahun lalu dan kembali menjatuhkan serangkaian sanksi terhadap Teheran.
Ketegangan sempat memuncak ketika Iran menembak jatuh drone Global Hawk AS dengan rudal pada Juni lalu. Teheran beralasan drone AS senilai jutaan dolar itu telah memasuki wilayah udaranya tanpa izin.
AS membantah hal tersebut dengan mengatakan pesawat nirawak mereka melakukan operasi di wilayah udara internasional. Trump bahkan dikabarkan sempat memerintahkan militer AS untuk menyerang Iran sebagai balasan atas penembakan drone itu.
Meski begitu, Trump dilaporkan membatalkan perintah penyerangan itu di menit-menit terakhir. (rds/ayp)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2zHyFeh
via IFTTT
No comments:
Post a Comment