Presiden Moon Jae-in menuturkan jet-jet perang itu mampu melakukan patroli udara di luar wilayah Korsel, termasuk di pulau-pulau yang masih menjadi sengketa dengan Jepang.
Dalam peringatan Hari Angkatan Bersenjata pada Selasa (1/10) tersebut, militer Korsel pun melakukan simulasi patroli menggunakan F-35A di Pulau Dokdo atau Pulau Takeshima yang masih diperebutkan dengan Tokyo.
Dalam pidatonya, Moon menyebut penguatan pertahanan Korsel ini dilakukan menanggapi situasi dan iklim keamanan global saat ini yang sangat tak menentu dan tidak bisa diprediksi.
Ia menganggap untuk bisa bertahan, militer Korsel harus diperkuat dan terus berinovasi mengantisipasi setiap ancaman keamanan.
"Perang di masa depan akan tentang perang ilmu pengetahuan dan intelijen, melawan semua elemen yang mengancam kesejahteraan dan keamanan warga."
Pembelian alat utama sistem pertahanan yang dilakukan Korsel kerap membuat tetangganya di utara, Korea Utara, geram.
Korut menganggap seluruh aktivitas militer Korsel seperti pengadaan senjata, latihan, termasuk pembelian pesawat F-35A ini, sebagai ancaman.
Belakangan, Pyongyang juga mengkritik latihan militer gabungan yang masih dilakukan Korsel dan AS. Kedua negara sendiri tengah berupaya memperbaiki relasi dan bernegosiasi terkait denuklirisasi dengan Korut.
Namun, sejumlah pihak menganggap keputusan Moon membeli pesawat tempur dan memamerkannya hari ini dilakukan untuk meredakan kekhawatiran masyarakat bahwa kebijakannya yang ingin mendekati Korut tidak akan melemahkan komitmen pertahanan Korsel. (rds/has)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2n9tjGb
via IFTTT
No comments:
Post a Comment