Hal itu disinggung Retno menyusul pengiriman puluhan kontainer berisikan sampah dan limbah dari sejumlah negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Australia, hingga Hong Kong ke sejumlah negara ASEAN termasuk Filipina dan Indonesia.
"Kita perlu sampaikan pesan ke dunia luar mengenai sikap ASEAN terkait isu toxic waste ini. Yang Indonesia inginkan, kami tidak menginginkan kawasan Asia Tenggara menjadi tempat sampa bagi pembuangan sampah negara-negara lainnya," kata Retno dalam pertemuan antara menlu ASEAN di Bangkok, Thailand, Rabu (31/7).
Sejumlah negara di Asia Tenggara seperti Filipina, Malaysia, dan Indonesia menerima berton-ton kontainer berisikan sampah dan limbah dari Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Australia, Jepang, hingga Hong Kong dalam beberapa waktu terakhir.
Masalah sampah ini bahkan membuat hubungan diplomatik antara Filipina dan Kanada merenggang. Presiden Filipina Rodrigo Duterte mearik duta besar dan konsulnya di Kanada karena Ottawa tak kunjung mengambil sampah-sampah tersebut kembali ke negaranya.
Manila akhirnya mengembalikan 69 kontainer sampah busuk yang dibuang ke negaranya pada 2013 dan 2014 lalu ke Kanada.
Malaysia melakukan hal yang sama. Kuala Lumpur mengancam akan mengembalikan sekitar 3.000 ton sampah ke 14 negara asal termasuk AS, Jepang, Perancis, Kanada, dan Inggris.
Sementara itu, Indonesia juga telah memulangkan sejumlah kontainer sampah yang masuk. Pada awal Juli lalu, Bea Cukai Tanjuk Perak Surabaya memulangkan 210 ton sampah dari Australia.
Selain itu, Indonesia juga menerima setidaknya 58 kontainer kertas bekas yang terindikasi terkontaminasi limbah B3 dari AS dan Jerman.
Retno menuturkan pengiriman berton-ton sampah dan limbah ini sudah membuat negara Asia Tenggara geram. Ia mengatakan saat ini negara ASEAN tengah mendiskusikan langkah guna merespons pengiriman sampah impor ini.
"Tunggu tanggal mainnya," kata Retno ketika ditanya wartawan di Bangkok apakah ASEAN akan menindak lanjut masalah ini.
(rds/dea)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2LSCG7N
via IFTTT
No comments:
Post a Comment